Jakarta – PSSI kecewa berat setelah AFC tetap menunjuk wasit asal Kuwait untuk memimpin laga krusial Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Protes resmi yang dilayangkan PSSI ditolak mentah-mentah.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan AFC tersebut. PSSI mempertanyakan alasan di balik penunjukan perangkat pertandingan dari kawasan Timur Tengah.
“Waktu itu PSSI menyampaikan surat protes kepada AFC mempertanyakan mengapa perangkat pertandingannya dari Timur Tengah atau dari Kuwait,” kata Yunus, Selasa (7/10/2025).
Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi (8 Oktober) dan Irak (11 Oktober 2025) di Jeddah. Dua pertandingan ini sangat penting bagi Garuda untuk menjaga asa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
PSSI menilai penunjukan wasit seharusnya mempertimbangkan prinsip keadilan dan fair play. Yunus menyebutkan banyak wasit berkualitas dari Jepang, Korea, dan Australia yang bisa ditunjuk untuk menjaga netralitas.
Menurut PSSI, wasit dari Timur Tengah berpotensi memiliki konflik kepentingan karena berasal dari kawasan yang sama dengan calon lawan Indonesia.
AFC membalas surat protes PSSI dan menegaskan bahwa keputusan penunjukan wasit sudah final dan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
PSSI menerima keputusan tersebut karena menjadi kewenangan penuh AFC. Yunus berharap pertandingan akan berlangsung dengan menjunjung tinggi sportivitas.
“PSSI menerima keputusan itu karena keputusan tersebut menjadi kewenangan dari AFC,” ujar Yunus.
“Tentu kita sangat berharap bahwa seperti sportivitas, fair play dalam pertandingan ini sangat kita nantikan,” imbuhnya.
PSSI tetap optimistis pertandingan akan berjalan netral dan adil. Yunus menekankan pentingnya laga melawan Arab Saudi dan Irak untuk menjaga peluang Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026.
“Kami sangat optimistis wasit akan memimpin dengan seadil-adilnya,” pungkas Yunus.