Kuala Lumpur – Hukuman FIFA terhadap Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi menuai reaksi keras. Liridon Krasniqi, pemain naturalisasi Malaysia yang kini berkarier di Amerika Serikat, mengecam keputusan tersebut.
Krasniqi menilai hukuman FIFA tidak adil dan merugikan Malaysia. Ia merasa terpanggil untuk membela rekan-rekannya yang terkena sanksi.
“Apa yang terjadi sekarang dengan keputusan tiba-tiba FIFA terhadap timnas kami sungguh tidak adil,” tulis Krasniqi di Instagram, Selasa (30/9/2025).
Gelandang yang telah tujuh kali membela Timnas Malaysia ini menegaskan bahwa proses naturalisasi pemain telah melalui prosedur resmi. Pemerintah, FAM, hingga FIFA telah memberikan persetujuan.
“Pemain ini sudah disetujui. Sekarang tiba-tiba keputusan diubah? Kenapa? Oleh siapa?” tanyanya.
Menurut pemain Miami United itu, masalah ini bukan sekadar persoalan dokumen. Ini menyangkut harga diri dan integritas negara.
“Ini soal harga diri, integritas, tentang sebuah negara yang tengah bangkit, dan sekarang tentu kekuatan yang ada takut akan kebangkitan Harimau Malaya,” tegasnya.
Krasniqi menyerukan persatuan seluruh rakyat Malaysia untuk memberikan dukungan penuh kepada timnas.
“Ini adalah waktu bagi semua orang Malaysia, pemain, fans, media, pemerintah, semuanya, untuk bersatu. Jika kita tidak membela diri, siapa lagi yang akan melakukannya,” serunya.
Ia menambahkan, semangat kebersamaan adalah kunci agar Malaysia tetap berdiri tegak.
“Kepada orang-orang Malaysia, sekarang saatnya bersatu, mendukung pemain kita, mendukung tim kita, mendukung bendera kita. Kita tidak akan tunduk kepada ketidakadilan,” pungkasnya.
Krasniqi juga memberikan penghormatan kepada Tunku Ismail Sultan Ibrahim atas kontribusinya dalam memajukan sepak bola Malaysia.











