Jakarta – Gelandang muda Indonesia, Marselino Ferdinan, tidak masuk dalam skuad Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak. Keputusan ini menjadi sorotan dan menandai perubahan signifikan dalam kariernya.
Padahal, pada November 2024, Marselino menjadi pahlawan kemenangan Indonesia atas Arab Saudi di ronde ketiga kualifikasi dengan mencetak dua gol. Selebrasi duduknya saat itu bahkan menjadi ikonik.
Namun, setahun berselang, situasinya berubah drastis. Marselino kini bukan lagi pilihan utama di Timnas.
Performa dan menit bermain Marselino menurun sejak Patrick Kluivert menjabat sebagai pelatih. Ia mulai tersisih dan kehilangan peran sentralnya.
Karier Marselino di level klub juga tidak berjalan mulus. Ia minim kesempatan bermain bersama Oxford United dan lebih sering memperkuat tim U21.
Demi mendapatkan menit bermain, Marselino sempat dipinjamkan ke klub Slovakia, AS Trencin.
Kurangnya jam terbang berdampak pada performanya di lapangan, yang berujung pada tidak dipanggilnya untuk laga penting melawan Arab Saudi dan Irak.
Kisah Marselino menjadi pengingat bahwa karier pesepak bola muda penuh dinamika.
Dari pahlawan dengan selebrasi ikonik, kini ia harus menepi dari skuad Garuda.
Meski begitu, dengan bakat yang dimilikinya, Marselino masih memiliki peluang besar untuk bangkit dan kembali menjadi andalan Timnas Indonesia.
Publik berharap Marselino dapat segera menemukan performa terbaiknya dan mengulang kejayaan seperti saat menaklukkan Arab Saudi pada tahun 2024.