Padang – Ironi menghantui Manchester United setelah beberapa pemain yang sempat dicoret oleh pelatih Ruben Amorim justru bersinar di klub barunya masing-masing. Sementara itu, performa Setan Merah justru belum stabil di bawah arahan pelatih asal Portugal tersebut.

Marcus Rashford, yang sebelumnya dianggap kurang memuaskan di Old Trafford, kini menjadi andalan Barcelona.

Setelah mencetak dua gol pada debut Liga Champions melawan Newcastle, Rashford kembali menunjukkan kualitasnya dengan memberikan assist brilian saat Barcelona kalah 1-2 dari Paris Saint-Germain.

Assist Rashford kepada Ferran Torres mengingatkan publik akan performanya saat dipinjamkan ke Aston Villa musim lalu. Kini, Rashford mencatatkan gol atau assist dalam enam pertandingan beruntun bersama Barcelona.

Rasmus Hojlund juga tampil gemilang di Napoli. Striker asal Denmark itu mencetak dua gol saat timnya mengalahkan Sporting Lisbon, berduet dengan Scott McTominay yang juga tampil solid setelah hijrah ke Serie A.

Selain Rashford dan Hojlund, mantan pemain United lainnya juga menunjukkan kebangkitan. Antony mencetak gol penyeimbang di Liga Europa bersama Real Betis.

Alejandro Garnacho mencatat assist pada debut Liga Champions untuk Chelsea. Bahkan Jadon Sancho, yang dipinjamkan ke Aston Villa, berpotensi kembali mencetak gol di pentas Eropa.

Situasi ini membuat fans United geram. Mereka menyaksikan para mantan pemain bersinar, sementara klub kesayangan masih belum konsisten. Hal ini semakin menekan Amorim, yang sempat berjanji akan mengembalikan performa tim dengan formasi 3-4-2-1.

Masalah finansial juga menjadi sorotan. Penjualan murah para mantan pemain membuat United mengalami kerugian besar.

Rashford, yang pernah bernilai GBP 100 juta, dilepas ke Barcelona dengan opsi jual hanya GBP 26 juta. Antony, yang dibeli GBP 86 juta dari Ajax, dijual hanya GBP 21,65 juta ke Betis. Hojlund, yang dibeli GBP 72 juta, dilepas ke Napoli dengan kewajiban beli GBP 38 juta.

Kebijakan transfer Amorim mulai dipertanyakan karena dianggap gagal membangkitkan skuad muda dan justru menjadi bumerang.

Tekanan kini mengarah ke Amorim, bukan hanya karena performa inkonsisten United, tetapi juga karena para pemain yang ia sisihkan justru menikmati karier baru di panggung Eropa. Publik menantikan kebangkitan skuad Setan Merah di bawah racikan Amorim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *